lampu traffic light
INILAH.COM, Jakarta – Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang mengkaji harga listrik yang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dengan tarif US$25 sen per Kilo Watt hours (Kwh).
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Enegri (EBTKE) Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, saat ini Kementerian ESDM bersama Kementerian Koordinator Perekonomian dan Kementerian Keuangan masih mendiskusikan tarif listrik tenaga listrik yang berasal dari sinar matahari tersebut.
“Tarif sedang kita godok dengan pihak trerkait,” kata Ridha di kantor Ditjen EBTKE, Jumat (22/2/2013).
Rida menambahkan, meski penetapannya masih dalam pembahasan namun pihaknya sudah punya usulan untuk tarif listirk PLTS. Harga listrik dari sinar matahari tersebut diusulkan dengan skema US$ 25 sen per Kwh.
Menurut Rida, pada awalnya harga listik tersebut akan dilakukan secara gradual, namun karena daerah satu dengan lain kondisi alamnya memiliki perbedaan, maka ia usulkan tarif tersebut disamaratakan. “Tapi karena lokasinya beda-beda kita pukul rata US$25 sen untuk semua daerah,” ujarnya.
Rida menjelaskan, nantinya pengembangan PLTS akan menggantikan peran Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) pada siang hari, sehingga dengan berkurangnya kinerja PLTD diharapkan dapat menghemat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan mengurangi polusi udara.
“Lokasinya akan bekerja sama dengan PLTD, suatu sistem kelistrikan akan dilakukan dengan PLTD tapi intinya untuk subsitusi PLTD. Jadi PLTD beroperasi hanya malam,” katanya. [hid]
Tagihan Listrik anda membengkak, ingin menjadi sebagian dari pengurangan global warming, Inilah caranya!.
Pasang inverter ON Grid dari Aros Italy dalam sistem listrik rumah anda dan solar panel disesuaikan kondisi rumah anda. Dan secara otomatis beban rumah akan di supply dari solar cell sesuai kapasitas pada saat itu dan hanya berlaku pada siang hari.