Jakarta: Usia aki motor bisa panjang tergantung perawatan dan kondisi pengisian di motor itu sendiri. Jika perawatan bagus, bukan tak mungkin aki bisa digunakan bertahun-tahun.
Aki ada dua jenis, kering dan basah yang sama-sama menggunakan bahan liquid acid. Dan teknologi terbaru adalah aki lithium yang saat ini mulai banyak beredar di pasaran.
Aki lithium punya sisi keunggulan dan kekurangan. Keunggulannya adalah bobot aki jauh lebih ringan dibandingkan aki basah maupun kering. Beberapa punya dimensi lebih ringkas untuk ukuran daya yang sama di aki kering atau basah.
Dituliskan Motorcyclist, bobot yang lebih ringan ini tentu unggul untuk mereka yang kerap melakukan track day atau fun race. Bobot motor lebih ringan dan power to weight ratio membaik.
Bobotnya bisa 60 persen lebih ringan. Lalu self discharge (penurunan daya listrik) jika motor lama tak digunakan relatif lebih rendah.
Tapi aki ini juga memiliki kelemahan, yaitu harga jualnya yang sangat mahal. Contoh di situs jual-beli, aki lithium untuk motor kecil hingga sport 150 cc berbanderol mulai Rp230 ribuan hingga Rp500 ribuan.
Lalu kemampuan cranking (mengalirkan listrik untuk dinamo starter) saat menghidupkan motor di suhu dingin agak lebih sulit. Anda harus membangunkan aki lebih dulu dengan menyalakan lampu beberapa saat baru kemampuan cranking aki kembali normal.
Jadi mau pakai aki kering, basah atau mencoba aki Lithium.
Sumber : https://www.medcom.id/otomotif/tips-otomotif/PNgJj6oK-plus-minus-pakai-aki-lithium-buat-motor
